Safety Gear


Automotive - Perangkat safety riding untuk pengendara saat ini mempunyai banyak pilihan. Seperti yang dimiliki Yamaha Scorpio Club (YSC) Jakarta. Mereka kompak memakai peralatan pendukung untuk meminimalisir efek dari kecelekaan.

Rully Erlangga ketua divisi turing YSC Jakarta menjelaskan, ”Untuk perangkat safety riding ini kita usahakan selalu maksimal saat pemakaiannya,” ungkapnya.

Silakan Perhatikan satu per satu!

1. Helm
Pengaman kepala yang dipakai YSC kebanyakan bermerek INK. Helm seharga Rp 400 ribu ini diyakini cukup untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat berkendara

2. Jaket
Bahan goretex yang tentunya sudah diberi ciri atau colours YSC. Bagian dalamnya jaket juga sudah dilengkapi pelindung di beberapa bagian.

3. Celana
Jika pakai celana jeans, mereka pasti melapis dengan celana koboi berbahan semi kulit. Ini membuat jeans yang dipakai di dalam jadi nggak cepat kotor. Selain itu, juga menambah unsur perlindungan lebih ketika terjadi gesekan saat mengalami kecelakaan atau jatuh dari motor.

4. Pelindung
Pelindung ekstra ini dipasang pada lutut dan sikut. Bisa ditebus dengan banderol Rp 200 ribu.

5. Sepatu
Berbahan kulit dan memang khusus dirancang buat turing. Sepatu harus harus di atas atau menutup mata kaki. Sepatu yang dipakai anggota YSC ini ada yang berbahan kulit dan juga semi kulit. Kelebihan lain dari bahan sepatu ini adalah tahan terhadap air.

Safety Riding Ala Wanita

Automotive - Lalu lintas tidak mengenal laki-laki atau perempuan. Dan itu artinya, istilah ladies first tidak berlaku di jalanan. Meski wanita, tidak lantas mendapat hak istimewa kala berkendara. Kalau teledor, tetap jadi korban kecelakaan. Demi mencegah meningkatnya jumlah korban laka lantas dari kaum hawa, Agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor kudu kerja sama dengan IMI menggelar pelatihan aman berkendara.

Masalah korban wantia di jalanan, bukan hanya di Indonesia. Bahkan Di negara maju seperti Amerika pun tidak luput dari masalah ini. Hanya saja, kita bisa meniru jalan keluar yang mereka lakukan. Yaitu, kerja sama industri motor dan federasi otomotif. Seperti dilakukan di California bulan depan. Program ini dijalankan FIM atas dukungan ATPM.   

Sekarang , beberapa produsen motor sudah sadar akan pentingnya pembelajaran safety buat wanita. Honda misalnya. Memiliki 18 instruktur wanita yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.  Instruktur wanita  ini terus mendapat pelatihan tambahan untuk upgrade kemampuan. 

“Dalam setahun, minimal 5 kali pelatihan tambahan. Misalkan, pelatihan di medan off-road. Ini penting buat perempaun yang tinggal di daerah pinggiran. Infrastruktur jalan belum memadai,” tegas Anggono Iriawan, Manajer Safety Riding dan Motorsports dari PT Astra Honda Motor alias AHM.

Bukan hanya Honda, Kawasaki juga melakukan kegiatan serupa. “Kami sudah menyiapkan dua instruktur wanita. Semuanya sudah menjalani pelatihan safety riding di Jepang. Mereka juga dilatih berkendara motor gede,” ujar Freddyanto Basuki, Manajer Promosi PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). 

Gerakan pabrikan peduli keselamatan wanita ini layak diacungi jempol. Sayangnya, hanya bergerak sendiri. Sebetulnya, bisa bergandeng tangan membina cewek berkndara. Tanpa melihat bendera masing-masing. Tentunya ini bisa terwujud apabila Ikatan Motor Indonesia (IMI) turun tangan.

Toh mereka tidak akan keberatan. “Bila diminta, kami pastikan bisa membantu. Hanya saja, semua infrastruktur untuk itu harus mendukung. Bila itu dijadikan kegiatan rutin, misal di soal lokasi,” tambah Anggono.

Program safety riding buat wanita juga akan dilaksanakan oleh Pengprov IMI DKI. Saat ini, IMI DKI mulai menjaring pengendara cewek dari berberapa kelurahan untuk dilatih berkendara sepeda motor. Andai tujuan mulia ini dikoordinasikan dengan baik oleh IMI dan pabrikan, mungkin akan lebih dahsyat dan terus berjalan. Jadi, bukan cuma hangat-hangat tahi ayam. Kalau sudah nggak hangat ya tinggal baunya doang.

Beda CDI Standar dan Racing

Auotomotive - Bagi yang senang korek mesin pasti sudah paham apa itu CDI racing. Namun bagi pemula yang baru kenal motor tidak mengerti apa itu CDI racing. Bahkan bisa diartikan salah kaprah. CDI racing bisa dibilang untuk membesarkan api busi. Ini harus diluruskan.

Pertanyaan apa sih CDI racing pernah terlontar dari pembaca. Untuk itu bisa dijelaskan lagi. CDI racing dengan CDI standar ada perbedaan. “Pertama, dari timing atau derajat pengapian. Diukur dari TMA (Titik Mati Atas) atau posisi piston paling atas atawa TOP,” jelas Novry Zainulloh dari NZ Racing di Jl. KH Mas Mansyur, Ciledug, Tangerang.

CDI racing biasanya timing pengapian lebih advanced. Maksudnya derajat pengapian lebih maju. Misalkan di CDI standar pada 6.000 rpm, timing pengapiannya 30 sebelum TMA. Api busi memercik 30 sebelum TMA. Nah, di CDI racing bisa saja lebih maju 32 derajat.

Biasanya oleh produsen CDI racing dites menggunakan dinotes atau di sirkuit. Berdasarkan coba-coba, timing pengapian dimajukan. Atau bahkan dimundurkan. Kemudian dites, jika power naik dan tidak ngelitik didapat derajat yang pas.

Setelah didapat derajat yang pas, oleh produsen CDI racing diproduksi massal. Biasanya timing pengapian ini disesuikan dengan kondisi bahan bakar lokal. Ada hubungan dengan oktan bensin.

Makin bagus bahan bakar, punya oktan yang tinggi. Misalnya bensin Premium punya oktan 88. Setelah ganti pakai Pertamax Plus oktannya 92. Timing pengapian bisa lebih maju supaya power yang digapai maksimal. Karena bahan bakar oktan tinggi perlu pembakaran lebih lama agar tuntas terbakar.

Di CDI racing, selain timing pengapian yang berbeda dengan CDI standar, biasanya rpm limiter dihilangkan. Misalnya di motor standar yang asalnya limiter di 9.500 rpm mesin sudah mbrebet, di CDI racing bisa dihilangkan. Bahkan bisa diseting lebih tinggi. Misalnya di 14.000 rpm supaya mesin lebih teriak. Di motor standar dikasih rpm limiter atau putaran dibatasi supaya awet dan irit.

Dalam penentuan timing pengapian juga berhubungan dengan rasio kompresi. Misal dari spesifikasi teknik di motor standar 9,3 : 1. Cukup pakai bensin Premium dengan timing pengapian 30 derajat.
 
Yahoo Messenger
Send Me IM!
Google Plus
Add Me To Your Circle!
Twitter
Follow Me!
Facebook
Add My Facebook
Original Template By Automotive Supported By Metrocrew